Sebuah Pertunjukan Yang Hebat Di Dunia

ayusumedani.blogspot.com, ilustrasi ini diambil dari sebuah buku yang berjudul Psychology Of Money. Yang memaparkan perlakuan kita dan penghargaan kita terhadap uang. 
Dulu saya saat berumur delapan belas tahunan saya sudah bekerja di suatu hotel sebagai valet yaitu tukang pembersihan. 

Seorang tamu langganan di hotel itu (return guest) dia seorang eksekutif muda di bidang teknologi. Dia sangat jenius dan cerdas yang mampu merancang dan mematenkan satu komponen penting router Wi-Fi. Saat itu dia sedang berumur 20 tahun. Bahkan dia sudah memiliki banyak perusahan dan dia sangat sukses. 


Trus apa hubungannya dengan penghargaan terhadap uang. Hal ini sebagai campuran kegelisahan dan kebodohan yang kekanak kanakannya. 

Saat dia datang dia membawa segepok uang kertas seratus dolar an yang tebalnya beberapa centimeter. Dia menunjukkan uangnya kepada semua yang mau melihatnya. Dia tunjukkan kekayaannya secara terbuka. Dia juga suka mabuk mabukan dan terkadang bicara ngelantur dan selalu tidak ada hubungan dengan apa yang dibicarakan. 

Suatu hari dia memberi uang tunai beberapa ribu dolar kepada teman saya dan disuruhnya untuk menukarkan uang itu menjadi uang koin. 

Beberapa jam kemudian dia si eksekutif teknologi muda ini bersama teman temannya pergi ke dermaga dan mereka duduk di atas teras dermaga sambil melempar koin koin itu ke laut dan mereka berusaha agar koin koin yg di lempar bisa memantul di atas permukaan air. Mereka pun tertawa tawa sambil meributkan siapa diantara mereka yang melempar paling jauh. Semua ini demi kesenangan mereka semata. 

Mereka menginap di hotel tempat kami bekerja beberapa minggu dan mereka merupakan VVIP GUEST. 

Beberapa hari kemudian si eksekutif muda ini memecahkan lampu yang ada di restaurant hotel. Manager hotel memberitahu kepada si eksekutif muda bahwa lampu itu berharga $500 dan dia harus menggantinya. 

Namun dengan pamernya si eksekutif teknologi muda ini berkata pada Manager hotel "Kamu mau lihat lima ratus dolar ? " Dalam hitungan detik si eksekutif muda mengeluarkan segepok dolar dari kantongnya dan memberikannya kepada manajer tersebut sambil berkata kasar, "Nih lima ribu dolar, pergi minggat sana dan jangan pernah hina aku seperti itu lagi"!. Manajer hotel itupun mengambil uangnya dan meninggalkan si eksekutif mudah dengan hormat. 

Mungkin Anda akan bertanya tanya berapa lama tingkah laku si eksekutif muda ini bertahan? Saya sendiri meyakini hal ini akan tidak bertahan lama. 

Dan memang betul, beberapa tahun kemudia si eksekutif muda ini terdengar bahwa dia sedang sakit strok karena perusahannya mengalami kebangkrutan dan teman temannya tidak lagi memperdulikan si eksekutif muda ini. 

Jadi kesimpilannya bahwa pengelolaan uang tidak berhubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang melainkan tingkat perilaku kepedulian dan penghormatan terhadap uang. 

Perilaku sangat susah dipelajari bahkan orang orang cerdas pun belum tentu mampu melaksanakannya. 

Orang cerdas dan jenius pun bisa kehilangan kendali atas emosinya yang mengakibatkan mengalami bencana keuangan dan sebaliknya, orang tanpa mengenyam pendidikan keuangan bisa menjadi kaya karena perilaku mereka terhadap uang. 

Salam hemat pangkal kaya. 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[women] 10 Alasan Bunda Menjadi Single Parent Akan Baik Baik Saja

Thanks For Draining Childhood